INFORMASI
: - Jumat, 13-09-2024
  • Aksi Donor Darah di SMA Negeri 9 Bandar Lampung (2 minggu yang lalu)
  • Polwan Goes To School di SMA Negeri 9 Bandar Lampung (3 minggu yang lalu)
  • Sosialisasi Pengenalan Bank Bukopin untuk Pelajar di SMAN 9 Bandar Lampung (3 minggu yang lalu)
  • Remaja Berdaya: Langkah Cerdas Menuju Masa Depan Gemilang dengan Bimbingan Perguruan Tinggi (3 minggu yang lalu)
  • Upacara Bendera Senin 19 Agustus 2024: Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP. Ono Karyono, S.H., M.H., Beri Pesan Penting kepada Siswa (3 minggu yang lalu)
  • Upacara HUT RI ke-79: Perayaan Budaya dan Semangat Kebangsaan dalam Keberagaman (3 minggu yang lalu)
  • Lomba Guru Semarakkan HUT RI ke-79 di SMAN 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
  • SMAN 9 Bandar Lampung Gelar Apel Hari Ulang Tahun Pramuka ke-63 (1 bulan yang lalu)
  • Pemilihan Ketua OSIS SMAN 9 Bandar Lampung Periode 2024/2025: Langkah Demokrasi di Kalangan Pelajar (1 bulan yang lalu)
  • Rapat Rutin SMA Negeri 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
  • Debat Seru Pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
  • KSPM Goes To School: Meningkatkan Literasi Keuangan di SMAN 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
  • Pieter Wenesdy Octaviano Arta: Siswa Berprestasi dari SMAN 9 Bandar Lampung Juara Olimpiade Bahasa Prancis Nasional! (1 bulan yang lalu)
  • Peringatan 1 Muharram 1446 H : Momentum Kebangkitan Spiritual (1 bulan yang lalu)
  • Keselamatan Berkendara di Jalan Raya: Pesan Penting dari Upacara Bendera SMAN 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
Baru 20 persen penduduk kuliah, Indonesia sulit jadi negara maju
Selebrasi Kelulusan Kuliah

Selebrasi Kelulusan Kuliah

Merdeka.com – Indonesia akan kesulitan naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income) dalam beberapa tahun mendatang. Itu karena jumlah sarjana di Tanah Air masih kecil dibandingkan jumlah populasi.

Itupun masih diperparah kualitas lulusan pendidikan tinggi yang tidak siap bersaing di pasar kerja.

Presiden Ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengungkapkan, fenomena menyedihkan itu harus ditanggulangi pemerintah. Pendidikan sukses bukan diukur semata dari jumlah lulusan, tapi kesesuaian (missmatch) dengan pasar tenaga kerja.

“Keunggulan terjadi bukan hanya dari proses pendidikan dan pembudayaan, tapi harus lewat proses lapangan kerja. Jadi tidak bisa belajar hanya dari buku, harus dilalui,” ujarnya dalam seminar “Refleksi Tiga Tahun MP3EI” di Jakarta, Kamis (4/9).

Menurut Habibie, sudah terlalu banyak sumber daya manusia di Indonesia tersia-siakan. Seringkali mereka menganggur karena tidak tersedia pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang studi.

“Bahkan sarjana bisa cari pekerjaan lain. Kalau perlu menjadi sopir bus atau taksi,” cetusnya.

Dalam forum yang sama, Rektor Institut Teknologi Surabaya Triyogi Yuwono menyatakan jumlah partisipasi kasar penduduk yang mengenyam pendidikan strata 1 baru 20 persen, alias mencakup 6 juta orang.

Jumlah itu masih belum memadai buat menggenjot perkembangan IPTEK, sebagai motor perekonomian. “Sulit jika kita ingin menjadi negara maju kalau kondisi teknologi masih seperti ini,” ujarnya.

Padahal, populasi penduduk produktif di negara maju yang sekolah hingga sarjana amat tinggi. Sebagai perbandingan, di Korea Selatan, penduduk berusia 18-24 tahun yang menempuh studi sarjana mencapai 90 persen.

“Kita sangat jauh tertinggal,” kata Triyogi.

Kalaupun mau mengejar standar kuantitas sarjana negara maju, Indonesia harus menempuh rute yang berbeda.

Dengan penduduk mencapai 240 juta jiwa dan terus bertambah, lebih baik pemerintah memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Community College. Cara itu lebih mudah untuk memperbanyak paling tidak angkatan kerja berkualifikasi diploma.

Seiring dengan itu, partisipasi di perguruan tinggi diharapkan bisa mencapai 40 persen pada 2020.

“Sering kita dengar Indonesia sekarang mendapat bonus demografi. Tapi itu kalau kita berhasil mendidik, kalau tidak maka menjadi bencana demografi,” urai Triyono.

Untuk diketahui, Lembaga Studi McKinsey menyatakan Indonesia berpeluang naik kelas menjadi kekuatan ekonomi ketujuh dunia. Itu bisa dicapai pada 2030, asal ada peningkatan konsumsi dari kelas menengah yang populasinya berpotensi melampaui 100 juta jiwa.

Hubungi Kami

Kampus: Jalan Panglima Polem No. 18
Kel. Segala Mider. Bandar Lampung
Email: sman9bdl@gmail.com
Tel: +(62) 721-772-924 / +(62) 721-701-387

Senin-Kamis, Sabtu : 07.00 – 15.45 WIB
Jumat: 06.40 – 14.45
Minggu: Tutup

Visitor Counter

432025
Users Today : 123
This Month : 1131
This Year : 132354
Total Users : 432025
Views Today : 414
Total views : 2131095
Your IP Address : 3.238.227.73
Server Time : 2024-09-13
Uygulama Geliştirme Mobil Uygulama Fiyatları Android Uygulama Geliştirme Logo Tasarım Fiyatları Kurumsal Logo Tasarım Profesyonel Logo Tasarım SEO Fiyatları En İyi SEO Ajansı Google SEO Dijital Reklam Ajansı Reklam Ajansı Sosyal Medya Reklam Ajansı Application Development Mobile Application Prices Android Application Development Logo Design Prices Corporate Logo Design Professional Logo Design SEO Prices Best SEO Agency Google SEO Digital Advertising Agency Advertising Agency Social Media Advertising Agency