INFORMASI
: - Senin, 21-10-2024
  • Aksi Donor Darah di SMA Negeri 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
  • Polwan Goes To School di SMA Negeri 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
  • Sosialisasi Pengenalan Bank Bukopin untuk Pelajar di SMAN 9 Bandar Lampung (1 bulan yang lalu)
  • Remaja Berdaya: Langkah Cerdas Menuju Masa Depan Gemilang dengan Bimbingan Perguruan Tinggi (1 bulan yang lalu)
  • Upacara Bendera Senin 19 Agustus 2024: Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP. Ono Karyono, S.H., M.H., Beri Pesan Penting kepada Siswa (2 bulan yang lalu)
  • Upacara HUT RI ke-79: Perayaan Budaya dan Semangat Kebangsaan dalam Keberagaman (2 bulan yang lalu)
  • Lomba Guru Semarakkan HUT RI ke-79 di SMAN 9 Bandar Lampung (2 bulan yang lalu)
  • SMAN 9 Bandar Lampung Gelar Apel Hari Ulang Tahun Pramuka ke-63 (2 bulan yang lalu)
  • Pemilihan Ketua OSIS SMAN 9 Bandar Lampung Periode 2024/2025: Langkah Demokrasi di Kalangan Pelajar (2 bulan yang lalu)
  • Rapat Rutin SMA Negeri 9 Bandar Lampung (2 bulan yang lalu)
  • Debat Seru Pemilihan Ketua OSIS SMA Negeri 9 Bandar Lampung (2 bulan yang lalu)
  • KSPM Goes To School: Meningkatkan Literasi Keuangan di SMAN 9 Bandar Lampung (2 bulan yang lalu)
  • Pieter Wenesdy Octaviano Arta: Siswa Berprestasi dari SMAN 9 Bandar Lampung Juara Olimpiade Bahasa Prancis Nasional! (2 bulan yang lalu)
  • Peringatan 1 Muharram 1446 H : Momentum Kebangkitan Spiritual (2 bulan yang lalu)
  • Keselamatan Berkendara di Jalan Raya: Pesan Penting dari Upacara Bendera SMAN 9 Bandar Lampung (2 bulan yang lalu)

Indonesia merupakan daerah rawan berbagai jenis  bencana  karena dilalui oleh jalur pertemuan lempeng-lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Serta lempeng Laut Philippine yang saling bergerak relafif satu sama lain. Dalam Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang bencana dijelaskan bahwa bencana adalahsuatu kejadian, yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan;  kejadian ini terjadi di luar kemampuan masyarakat dengan segala sumberdayanya.

Untuk menanggulangi bencana harus diperlukan managemen bencana yaitu segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum, pada saat dan setelah bencana.

Secara umum jenis bencana  menurut UU 24 Tahun 2007 dikategorikan menjadi tiga yaitubencana yang bersumber dari alam, non alam, dan sosial. Adapun faktor bahaya yang dapat ditimbulkan dari bencana tersebut meliputi Geologi:gempabumi, tsunami, longsor, gerakan tanah. Hidro-meteorologi:banjir, topan, banjir bandang, kekeringan.Biologi:epidemi, penyakit tanaman, hewan.Teknologi: Kecelakaan trans-portasi, industri Lingkungan: Kebakaran,kebakaran hutan, penggundulan hutan.Sosial:Konflik, terorisme.

Salah satu dari jenis bencana yang sebenarnya tidak dikehendaki oleh umat manusia dipermukaan bumi  dan terjadi hampir diseluruh tanah air bahkan melanda ibu kota negara beberapa waktu lalu adalah banjiryang merupakan genangan air yang tidak dikehendaki (tempat dan waktu) bersifat merusak dan menimbulkan kerugian bagi sumberdaya alam dan manusia (Slamet Budi Yuwono).

Banjir merupakan bencana alam berupa peristiwa yang terjadi ketika aliran atau intensitas air yang berlebihan dan merendam daratan.  Banjir dapat terjadi karena faktor peristiwa alam seperti curah hujan dalam jangka waktu yang lama, buruknya penanganan sampahsehingga sumber saluran air tersumbat, penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali,bendungan dan saluran air rusak,pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan, gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada,daerah bebatuan yang menyebabkan daya serap air sangat kurang,terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak adanya resapan air. Peran daerah aliran sungai  (DAS) (Land Coverage)kurang maksimal, faktor pendangkalan sungai, kesalahan pembangunan alur sungai, dan faktor tata ruang yang tidak maksimal.

Banjir dapat menimbulkan kerusakan fisikberbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah dan jalan raya.Persediaan air bersih akan menjadi langka karena air yang terkontaminasi.Kondisi air tidak higienis sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit.Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen.Jalur transportasi rusak sehingga sulit untuk mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.Beberapa spesies pepohonan akan mati karna terlalu lama terendam banjir. Dampak banjr juga dapat menimbulkank kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan.Dibutuhkan biaya yang banyak untuk pembangunan kembali.Kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga.

Membuang sampah pada tempatnya, melakukan reboisasi,pembuatan terasering atau sengkedan di lahan miring, tidak melakukan penebangan hutan secara liar,penanaman tanaman keras di daerah-daerah yang berfungsi sebagai resapan air merupakan tindakan dan sikap terpuji yang perlu terus digelorakan untuk semua, tak terkecuali bagi peserta didik yang masih menempuh pendidikan di bangku sekolah. Selain itu, di berbagai negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati. Pertahanan seperti bendungan, dan waduk serta peralatan darurat seperti karung pasir atau tabung apung portabel digunakan untuk mencegah sungai meluap. Banjir pantai telah dikendalikan di Eropa dan Amerika melalui pertahanan pantai, seperti tembok laut, pengembalian pantai, dan pulau penghalang.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan tempat anak-anak bangsa di negeri ini menjalani pembentukan karakter dan kepribadian,  berperan sentral sebagai agen pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu harus senantiasa berusaha dan berupaya untuk selalu meningkatkan kapasitas sekolah. Segenap unsur sekolah sudah seharusnya memiliki wawasan yang luas dan memadai serta mampu untuk mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan dalam proses dan kegiatan belajar mengajar.

Masalah lingkungan sebenarnya adalah masalah bagaimana sifat dan hakekat manusia terhadap lingkungan. Hingga saat ini baru sampai pada taraf kognitif, yaitu manusia baru mengetahui, memahami gejala kerusakan oleh tingkah laku keliru yang terjadi pada masa lalu. Mereka yang sampai sekarang masih merusak lingkungan dapat disebut salah didik dan harus diarahkan pada pembentukan sikap dan perilaku sadar akan kelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup demi kelangsungan manusia dan lingkungannya.

Permasalahan lingkungan hidup tidak dapat diatasi hanya dengan usaha yang bersifat teknis semata-mata, melainkan harus ada usaha bersifat membina sikap dan kesadaran penduduk terhadap lingkungan dan permasalahannya, usaha tersebut merupakan usaha yang bersifat edukatif dan persuasif. Bahwa fenomena kependudukan dan lingkungan hidup yang telah disebutkan terdahulu perlu ditanggulangi dengan berbagai cara. Usaha yang bertujuan untuk merubah pengetahuan, sikap dan perilaku lama yang tidak mendukung lingkungan hidup perlu dirubah kearah pengetahuan, sikap dan perilaku baru yang bertanggung jawab atas keselamatan lingkungan melalui suatu jalur pendidikan.

Jalur pendidikan dipertimbangkan sebagai jalur strategis yang memberikan harapan untuk menunjang pemecahan masalah kependudukan dan lingkungan hidup jangka panjang. Program pendidikan selalu berkembang dan maju dengan berbagai inovasi agar sesuai dengan aspirasi masyarakat. Dunia pendidikan dapat berfungsi sebagai tempat mewariskan norma dan nilai budaya sekaligus sebagai wadah untuk memperkenalkan dan membina norma-norma baru yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan dan perkembangan kebudayaan nasional.

Etika lingkungan

Etika diartikan sebagai kebiasaan hidup yang baik yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lain.Etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan aturan tentang bagaimana manusia harus hidup yang baik sebagaimana manusia. Etika merupakan ajaran yang berisikan perintah dan larangan baik buruknya perilaku manusia. Sebagai pegangan dan tuntunan bagi perilaku kita dalam berhadapan dengan alam.

Terdapat beberapa prinsip etika lingkungan yang harus dilakukan oleh peserta didik agar bencana alam seperti banjir dapat diminimalkan sebagaimana dikemukakan oleh Winarti 2010 berikut. 1.Sikap hormat terhadap alam. Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsif dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. 2.Prinsif Tanggung Jawab. Tanggungjawab ini bukan saja bersifat individu, melainkan kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan, dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya. 3.Prinsif solidaritas. Prinsif solidaritas adalah prinsif yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam, dan dengan mahluk hidup lainnya sehingga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan. 4.Prinsif Kasih Sayang dan kepedulian.Prinsif kasih sayang merupakan prinsif satu arah, menuju yang lain tanpa mengharapkan balasan, dan tidak didasarkan kepada kepentinganpribadi, tetapi semata-mata untuk alam. 5.Prinsif No Harm. Prinsif No Harm adalah prinsif tidak merugikan atau merusak karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam. Manusia tidak mau merugikan alam karena manusia bergantung hidup pada alam.6.Prinsif Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam.Hal ini berarti pola konsumsi dan produksi manusia moderen harus dibatasi. Prinsif ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai objek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia. 7.Prinsif Keadilan. Prinsif ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, serta dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari. 8.Prinsif Demokrasi. Prinsif ini didasari terhadap berbagai jenis perbedaan keanekaragam sehingga prinsif ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan di dalam menentukan baik buruknya, rusak tidaknya suatu sumber daya alam. 9.Prinsif Integritas moral. Prinsif ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam.

Marilah kita pekakan hati pada etika lingkungan yang benar lebih khusus pada pesrta didik agar banjir tidak terus terjadi. Biarlah hati kita peka akan kelestarian lingkungan, agar kelak Indonesia boleh lestari kembali dengan berjuta kekayaan alamnya yang luar biasa indahnya

 

Banjir dan Etika Lingkungan peserta didik

Hubungi Kami

Kampus: Jalan Panglima Polem No. 18
Kel. Segala Mider. Bandar Lampung
Email: sman9bdl@gmail.com
Tel: +(62) 721-772-924 / +(62) 721-701-387

Senin-Kamis, Sabtu : 07.00 – 15.45 WIB
Jumat: 06.40 – 14.45
Minggu: Tutup

Visitor Counter

435201
Users Today : 34
This Month : 1579
This Year : 135530
Total Users : 435201
Views Today : 85
Total views : 2144605
Your IP Address : 182.1.38.84
Server Time : 2024-10-21
Uygulama Geliştirme Mobil Uygulama Fiyatları Android Uygulama Geliştirme Logo Tasarım Fiyatları Kurumsal Logo Tasarım Profesyonel Logo Tasarım SEO Fiyatları En İyi SEO Ajansı Google SEO Dijital Reklam Ajansı Reklam Ajansı Sosyal Medya Reklam Ajansı Application Development Mobile Application Prices Android Application Development Logo Design Prices Corporate Logo Design Professional Logo Design SEO Prices Best SEO Agency Google SEO Digital Advertising Agency Advertising Agency Social Media Advertising Agency